Kesuksesan dan prestasi seringkali bersinggungan dengan nilai-nilai daya juang, kerja keras dan prinsip hidup. Jarang ada, orang sukses dan berprestasi karena unsur kebetulan atau dihasilkan melalui jalur kenyamanan. Demikian pula dengan Raka Tantra Dwieqy Pamungkas. Anak muda yang diwisuda januari 2011 lalu, kini telah bekerja sebagai overseas education counselor di AUG Global Network Cabang Surabaya, yang berkantor pusat di Meulbourn, Australia. Karena filosofi hidup yang dipegangnya, Raka saat mahasiswa memperoleh sejumlah keberhasilan. Ia dipercaya sebagai delegasi Indonesia pada International Youth Leadership Conference (IYLC) ke-20 di Praha, ceko, 11-16 Juli lalu. IYLC adalah wadah untuk mengumpulkan pemuda dari seluruh dunia untuk duduk dan diskusi bersama. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi Civic Concept International ini bertujuan untuk menemukan ide dari pemuda di dunia guna membahas isu dunia terbaru yang mendesak, seperti Human Rights Violation, Nuclear, dll.
Keuletan pemuda kelahiran Balik Papan, 9 agustus 1989 ini juga tercermin dari anugrah “Karya Cendikia,”yang pernah diterimanya dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN), karena tulaisan dalam skripsinya yang berjudaul “The Rasionalist Reasons to The Disparity of Benefits Within Eastern Partnership”. Tentu ini istimewa, karena biasanya mahasiswa S1 membuat skripsi berbahasa Indonesia, tetapi Raka membuat terobosan menulis skripsi dalam bahasa inggris.
“Kesuksesannya” itu tak luput dari motto hidup yang selalu dipegangnya “enjoy this life by doing my best”. Menurut Raka, ada tiga faktor yang mempengaruhi kesuksesannya itu. Pertama, harus menemukan apa tujuan hidup, lalu fokus dengan tujuan itu. Dengan begitu kita tahu kemana harus melangkah, serta lebih mudah mencapai garis finish. Kedua, go beyond your comfort zone. Artinya, harus keluar dari zona nyaman, berani mengembangkan diri. Jika tidak berani mengambil suatu langkah, mana mungkin ada perubahan?Terakhir tentunya adalah campur tangan Tuhan. Bagi Raka, keterlibatannya dalam “International Youth Leadership Conference”(IYLC) di Praha, Ceko, adalah kegiatan yang positif. Bahkan hasil sidang khusus European Parliament di referensikan ke Uni Eropa sebagai bahan pertimbangan. Dengan mengikuti kegiatan ini, Raka dapat memperluas jaringannya hingga hampir ke seluruh pelosok Dunia.
Untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut, proses seleksinya cukup ketat. Penyelenggara menilai prestasi akademik dan non akademik yang dilihat dari profil calon peserta yang dikirim beserta esay singkat tentang sejumlah isu di dunia. Saat itu Raka menulis tentang krisis air di Pulau Alor, NTT. Krisis air yang berkepanjangan ini pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup masyarakatnya, terutama dalam bidang pendidikan. Tidak heran jika NTT beberapa kali meraih peringkat terendah untuk tingkat kelulusan UN seluruh Indonesia. Dengan tulisan yang mampu membawanya ke ajang IYLC itu, Raka juga berharap kepada pemerintah Indonesia bahkan dunia, untuk memperhatikan Indonesia timur, tidak melalui javacentris. Selain mengikuti ajang IYLC, Raka juga mendapatkan kehormatan serta kesempatan yang langka untuk mengikuti program magang di KBRI Ceko.
Ingin seperti Raka? Tinggalkanlah “Zona Nyaman” Sekarang juga!
(Diketik Ulang dari Harian Kedaulatan Rakyat, 7 Juni 2011)
kaa Raka trima kasih postingan nya.
ReplyDeletekebetulan saya juga terpilih ikut IYLC. tapi smpai skrg sya belom ada dana. boleh konsul tdk ka dan tips2 nya. krena skg sya lg kbingungan
ini email saya giskaadilah@ymail.com
trima kasih
kak, saya shela kusumaningtyas terpilih ikut IYLC 2013. bolehkah saya bertanya-tanya ke kaka tentang pengalaman dan bagaimana cari dana? kusumacel@gmail.com .. makasih kak
ReplyDelete