Yah....itulah kira-kira judul yang aku tulis. Apakah aku sedang jatuh cinta?Kepada siapa aku jatuh cinta?
Dalam perjalanan hidup ini semua orang akan mengalami masa-masa dimana dia akan di adu oleh perasaannya sendiri. Pertarungan batin inilah yang akan menguji seberapa jauh kita mampu untuk bertahan. Jatuh cinta sebenarnya kurang tepat. Kenapa cinta harus dijatuhkan, padahal cinta itu mulia. Kemuliaan cinta dapat membawa manusia mencapai tingkatan tertinggi dalam kehidupan kita, baik dalam hubungan sesama maupun dengan Pemberi Cinta. Bahkan cinta dapat memberikan energi yang tidak pernah kita duga. Energi yang sangat besar, yang harus dibendung menjadi energi cinta yang sejati. Betapa banyak orang yang berhasil karena cinta. Banyak orang yang terjatuh karena cinta. Maka, kata yang tepat kita sandingkan dengan cinta adalah Energi. Aku sedang mendapatkan energi cinta, bukan aku sedang jatuh cinta (terjatuh karena cinta). Sudah selayaknya sejak sedini mungkin, setiap orang yang mau jatuh cinta menyadari bahwa cinta itu adalah fitroh manusia untuk mengagungkan kebesaran-Nya. Kecenderungan kita terbawa arus deras perasaan yang hanya dilandasi oleh nafsu untuk memiliki, dengan segala konsekuensi hingga melupakan Sang Pemberi Cinta yang lebih mulia dari keindahan cinta itu sendiri.Kesadaran akan kelemahan diri sangat berperan untuk menaggapi datangnya cinta di dalam lubuk hati kita. Sehingga tidak wajar jika menghindar dari cinta. Namun, sesungguhnya setiap orang memiliki pendapat yang berbeda tentang cinta. Maka persiapkan diri untuk menghadapinya atau kita akan membiarkannya lewat begitu saja. Menaruh harapan yang utama adalah kepada Pemilik Cinta bukan kepada orang yang kita cintai. Semakin besar kita menaruh harapan kepadanya, kita akan merasa semakin terjatuh karena kekecewaan. Sahabatku...pandangan kita terlalu pendek jangkauannya sehingga kita pasti tidak akan pernah luput dari masalah dan kesalahan. Mungkin juga kesalahan memilih dan mengambil keputusan. Sungguh sangat mengharukan ketika kita mendengar "mencoba mencintai orang yang tidak kita cintai", kecuali kita melihat lebih jauh dan berkorban untuk orang lain maupun untuk keyakinan. Karena biasanya, orang yang mendapat energi cinta, lupa diri dan lupa sahabat (ego).
Sejauh ini apakah Sahabat sudah mendapati apa pesan yang akan saya sampaikan?kalau belum mari kita lanjutkan pembicaraan kita!.....
Bagi sebagian orang kehadiran cinta justru akan menjadi masalah. Apalagi bagi yang belum pernah mendapatkannya. Sehebat apapun orang, pasti ada kelemahaannya. Sepintar-pintarnya tupai melompat pasti akan terjatuh juga. (saya bukan tupai ya..). Bahkan orang-orang hebat banyak yang tunduk kepada pengaruh cinta, bukan pada Sang Pemberi Cinta. Seindah-indahnya cinta adalah cinta yang memuliakan, yang membaikan bukan menjatuhkan. Banyak dari kita merasa bangga dengan jatuh bangun cinta, merasa itu adalah pengorbanan dan dinamika cinta demi romantisme.....oh benarkah seperti itu?
Berapa waktu yang kita sia-siakan untuk memperjuangkan cinta, yang sebenarnya tidak usah kita perjuangkan. Kenapa saya mengatakan seperti itu?Sahabatku...cinta itu pasti akan hadir ketika sudah waktunya. Janganlah kamu memaksakan hanya untuk memenuhi keinginannmu. Biarlah mereka orang-orang yang tidak mengerti cinta mengejekmu, karena sesungguhnya cinta bukan seperti itu. Yakinlah, cinta itu adalah kebaikan yang kamu buat sendiri melalui kesungguhanmu untuk meminta kepada Sang Pemberi Cinta. Dia telah menyiapkan kekasih hati yang terbaik sesuai dengan kebaikan kamu. Maka, kalau Sahabat ingin mendapatkan wanita yang cantik, maka cantikkanlah perbuatan kamu, atau baguskanlah perilakumu. Sahabat harus memahami, apa yang sebenarnya dimiliki oleh manusia sehingga timbul cinta.
Masih penasaran juga?Apa sih yang membuat kita mendapati energi cinta?......Oke kita lanjut.
Sahabat, didalam diri kita, Sang Pemberi Cinta telah menitipkan sesuatu. Yah...sesuatu yang mungkin tidak dimiliki siapapun kecuali kita....."Perasaan". Hewan dan tumbuhan, mereka hanya memiliki insting/naluri. Tapi mereka tetap tunduk kepada Hukum Cinta. Tapi yang jelas kita tidak seperti mereka dan jangan sampai meniru mereka karena kita berbeda. Tidak ada yang diciptakan sia-sia, bisa jadi keberadaan mereka adalah untuk memberikan pelajaran kepada kita atau memberi batasan yang membedajkan kita dengan mereka.
Sahabat....mmmm "perasaan", yah perasaan, siapa yang mempengaruhi munculnya perasaan cinta di dalam hati kita. Akalkah?atau hati?ataupikiran?atau NAFSU?Sahabatku, diluar itu ternyata ada satu yang menjadi musuh terbesar kita, yaitu Syaithon. Yah memang benar begitu. Semua iming-iming yang kalian bayangkan, sebenarnya palsu karena cinta bukan seperti itu. Tinggal sekarang Sahabat semua pikirkan, siapa pengendali kehidupan kita, pengendali ucapan kita, pengendali perbuatan kita, pengendali sikap kita untuk jatuh cinta, eh kok jatuh cinta lagi?Energi Cinta?(udah latah)...
Mmmmm..lanjut ya!Coba kalau akal, siapakah dia?Apa sih bedanya dengan pikiran?Apa bedanya dengan logika?katanya cinta melemahkan logika...setuju gak?Ataukah nafsu?huuuu ..kalau yang ini berarti kita perlu waspada. .siapa tau musuh kita bermain disana. Wah, mas kalau cinta itu datang tiba-tiba, trus kita mesti gimana?Ya..bukannya saya mau curhat, karena saya sendiri juga belum pernah mengalami untuk yang ke 1000 kali kwwkwkwkwk. Sahabat, pertama sebelum kita mendapati energi cinta yang sangat besar itu, maka persiapkan senjata. Bagaimana kita mendapatkan senjata yang ampuh, tergantung dari kesungguhan kita untuk memuliakan cinta dihadapan-Nya. Karena sesungguhnya cinta dapat menjadi pemulia atau menjadi penghina. Dan cinta yang hakiki adalah cinta kepada Sang Pemilik Cinta. Dan Harapan yang terindah yang akan memuliakan adalah berharap untuk mendapti energi cinta dari-Nya untuk memuliakan sesama dan semua yang ada di sekitar kita.
gak usah jatuh cinta,......jatuh cinta bikin mumet..hehehehe
ReplyDeletejos
ReplyDeleteBukan jatuh cinta... tapi bangun cinta...
ReplyDelete@Dee_dee : Lagi bangun cinta ma siapa ini hayo?
ReplyDelete