TEMANGGUNG: Panen kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada 2012
diprediksi meningkat bahkan akan panen raya karena saat pembungaan 2011
mendapat curah hujan yang cukup.
“Tahun ini petani bisa panen raya, produksi bisa maksimal hingga 100
persen. Paling tidak dapat menghasilkan satu ton ose perhektare,” kata
Kasi Produksi Tanaman, Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian, Perkebunan,
dan Kehutanan, Kabupaten Temanggung, Gunarto, di Temanggung, Minggu.
Ia menyebutkan, hasil panen kopi pada 2011 di Temanggung tidak
maksimal, kurang dari 40 persen. Produksi rata-rata kopi robusta hanya
332,9 kilogram perhektare dan kopi arabika 375,2 kilogram perhektare.
Gunarto menuturkan, saat pembungaan tanaman kopi membutuhkan air
hujan yang cukup agar produksinya bagus. Selain itu, peningkatan
produksi kopi juga dipengaruhi faktor teknis, yakni dengan pemupukan
yang cukup dan dilakukan pemangkasan bagi cabang yang tidak produktif.
Luas areal tanaman kopi di Temanggung sekitar 10.693 hektare, terdiri
atas kopi robusta 9.262 hektare dan kopi arabika 1.431 hektare.
Ia menyebutkan, sentra penghasil kopi robusta di Temanggung antara
lain di Kecamatan Candiroto, Jumo, Kandangan, Gemawang, Pringsurat, dan
Kaloran. Sedangkan sentra kopi arabika berada di Kecamatan Tembarak,
Selopampang, Kledung, Ngadirejo, Bansari, dan Tretep.
Menyinggung curah hujan tinggi pada Januari 2012, dia mengatakan,
tidak akan berpengaruh terhadap buah kopi, karena saat ini bunga telah
menjadi buah muda sehingga lebih kuat.
Menurut dia, curah hujan tinggi hanya akan berpengaruh dalam masa pemasakan buah agak mundur.
Ia menuturkan, pemasakan buah kopi dipengaruhi oleh kondisi tanaman dan pertumbuhan generatif oleh sinar matahari.
“Jika penyinaran kurang karena curah hujan maka proses pemasakan agak lambat,” katanya. (Ant)
(http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2012/01/petani-temanggung-panen-raya-kopi/)
No comments:
Post a Comment